:: Pendidikan, Jangan Berorientasi Bisnis

02.25 Diposting oleh College student


Lampunginteraktif.com:: Institusi pendidikan tidak boleh asal-asalan, tapi harus memiliki komitmen besar memajukan pendidikan dan menyediakan tenaga kerja sesuai dengan lapangan kerja yang ada atau link and match.

Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Aburizal Bakrie mengungkapkan hal itu dalam sambutannya pada pembukaan Darmajaya Expo 2008, peresmian Darmajaya Society Center, dan peresmian Sekolah Darma Bangsa, Kamis (5-6), di kampus tersebut.

"Institusi pendidikan adalah institusi yang sadar dan terencana. Lembaga ini harus dikelola dengan manajemen yang baik untuk menciptakan manusia yang cerdas baik intelektual maupun emosional," kata dia.

Ical--panggilan akrab Aburizal--juga meminta lembaga pendidikan di Lampung tidak hanya mengedepankan bisnis. Sebab, nantinya, masyarakat menilai institusi pendidikan mana yang benar-benar berkomitmen menyiapkan sumber daya manusia yang baik dan mana yang hanya berorientasi pada bisnis.

Sedangkan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia, dia mengatakan negeri ini harus terbuka terhadap institusi pendidikan asing yang berkualitas. "Jangan seperti katak dalam tempurung, merasa paling besar namun hanya dalam tempurungnya," kata dia.

Dia juga mengingatkan institusi pendidikan menyiapkan tenaga kerja sesuai dengan pasar kerja yang ada. "Jangan membuka program atau jurusan yang sama sekali tidak dibutuhkan dalam dunia kerja."

Berbicara tentang pertumbuhan ekonomi, Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) itu mengatakan pada 2011 Indonesia adalah negara tertinggi pertumbuhan ekonominya di Asia.

"Pada pertemuan dengan Pak Jusuf Kalla, beliau memberikan coretan-coretan dan perhitungan bahwa 2011 Indonesia menjadi negara paling tinggi pertumbuhan ekonominya di Asia dengan melaksanakan berbagai program termasuk penghematan," kata dia.

Dari hasil hitungan dan kajian Wapres, ujarnya, seperti dengan program-program penghematan dan penyesuaian harga BBM, penggantian dari minyak tanah ke elpiji, dapat dihemat sekitar Rp240 triliun.

"Dengan dana itu, bisa membangun Indonesia lebih baik. Namun, semua harus didukung dengan kemauan dan kebersamaan agar Indonesia menjadi negara yang maju," kata dia.

Aburizal juga menjelaskan tentang beasiswa bagi mahasiswa yang dahulu pernah digulirkan. Lantaran keterbatasan anggaran, program terhenti.

"Pemerintah menggulirkan kembali melalui bantuan mahasiswa tunai--BMT, apalagi terkait dengan kenaikkan harga BBM," katanya.

Kini, ujar Menko Kesra, ada sekitar 10 persen dari total mahasiswa atau sekitar 400 ribu dari empat juta mahasiswa Indonesia, yang perlu mendapatkan bantuan tersebut.

Sementara itu, Ketua Dewan Pembina Yayasan Alfian Husin, H. Alfian Husin, mengatakan Ical sengaja diundang meresmikan Sekolah Darma Bangsa dan memberikan inspirasi kepada warga Lampung. "Beliau adalah orang Lampung asli yang patut kita teladani," kata dia.

Alfian mengatakan untuk mengundang Aburizal, dia sengaja menemuinya di kantor Menko Kesra. "Namun, tiga kali saya ke sana, tidak pernah bertemu karena sedang rapat kabinet, dipanggil Presiden, dan menemani Presiden ke luar kota," kata dia.

Oleh sebab itu, dia merasa sangat terharu saat ada faksimile yang mengatakan Aburizal siap membuka Darmajaya Expo sekaligus meresmian SDB.

Dia mengatakan STMIK Darmajaya hingga kini sudah berusia 11 tahun dan STIE Darmajaya sudah berusia 7 tahun. "Kami juga terus berupaya menerapkan empat pilar pendidikan sekarang dan masa depan yang dicanangkan PBB melalui UNESCO," kata dia.

Keempat pilar tersebut yakni, learning to know (belajar untuk mengetahuai). Kedua, learning to do atau belajar untuk melakukan sesuatu, dalam hal ini manusia dituntut terampil dalam melakukan sesuatu. Ketiga, learning to be atau belajar menjadi seseorang. Dan keempat learning to live together atau belajar untuk menjalani kehidupan bersama. (*/lpost)

Related Posts by Categories



0 komentar: