Apa Core Desire Kita ?

02.08 Diposting oleh College student

Mimipi (08) :
Sahabat saya, Kiki, mengomentari tulisan "Mengenali Mimpi" seperti ini :
"Tahun 1992 sewaktu saya masih di Jogya, ada seorang rekan kantor mengeluh pada saya sbb: Pak, saya pekerja
keras, merokok tidak, minum minuman keras tidak, ngelakoni ya, semua yang dipersyaratkan untuk sukses telah saya
lakukan (misalnya puasa, dll), tapi kok tidak ada perubahan ya.

Ini adalah pertanyaan yang sulit. Saya berpikir cukup lama untuk menjawabnya. Akhirnya saya bertanya: dengan kondisi
seperti ini bapak merasa enak tidur, enak makan, dapat menikmati hidup ? Jawabnya ya. Itulah jawabannya. Setiap
orang ingin sukses, ingin berhasil agar dapat enak tidur, enak makan dan dapat menikmati hidup; sedangkan bapak
sudah mencapai pada taraf itu, jadi bapak sudah jauh di depan orang-orang masih mencari untuk dapat seperti Bapak.
Jawabannya ini juga membuat saya berpikir mengenai tujuan hidup; Apakah yang dicari di dunia ini ? Ternyata hal yang
paling hakiki adalah existensinya orang itu sendiri."

Ada banyak hal yang terkandung dalam kalimat sahabat saya di atas. Satu, jika seseorang sudah mengeluhkan
kondisinya (dalam hal ini rekan sahabat saya tadi), artinya ia menyadari bahwa apa yang dia inginkan belum juga diraih
meski sudah berupaya maksimal. Ini sangat terkait dengan manajemen hidup dia yang perlu dikritisi. Saya tidak akan
bahas dulu.
Yang menarik adalah yang kedua: mencoba melontarkan pertanyaan yang jawabannya berujung pada pencapain taraf
menikmati hidup. Meski tidak ada perubahan finansial yang mencolok, rekan sahabat saya itu bisa merasa enak makan,
enak tidur dan dapat menikmati hidup. Sebuah kemewahan yang luar biasa.

Jack M Zufelt memberi resep untuk mengenali Core Desires kita masing-masing dengan Question Game.

Pertama, ajukan pertanyaan jenis ini: "Apa yang INGIN saya MILIKI, yang sekarang BELUM saya MILIKI?

Pertanyaan utama ini bisa dipecah-pecah menjadi:
- Apa yang ingin saya lakukan jika saya punya banyak waktu dan tak punya kewajiban apapun?
- Apa yang membuat saya gembira dan tertawa?
- Apa watak yang ingin saya miliki atau diperkuat?
- Apa yang saya harapkan dari anak dan istri/suami?
- Jika uang saya cukup, apa yang harus saya lakukan?

Pertanyaan-pertanyaan seperti ini akan menggairahkan kita. Namun, tak semuanya bisa disebut Core Desires.
Pertanyaan harus dipersempit untuk menuju ke sana. Maka, ajukan pertanyaan kedua sebagai lanjutan masing-masing
pertanyaan di atas:

"Jika saya BERHASIL memiliki apa yang ingin saya miliki, apa yang bakal saya RASAKAN, pengalaman emosional apa
yang bakal saya dapat?

http://www.cimbuak.net - Cimbuak.net +++ Forum Silaturahmi, Komunikasi dan Informasi Adat Budaya Minangkabau Sumatera Barat Generated: 26 December, 2005, 15:33
Cukupkah pencarian kita? Belum. Core Desires harus diukur seperti mengukur kekuatan gempa memakai skala Richter
0-10. Ingat, meski urutannya 0-10, skala Richter ini luar biasa karena beda kekuatan antara angka sangat signifikan.
Gempa pada skala Richter 5 membuat tanah beguncang. Tapi pada skala 7 -- Cuma beda dua angka - kerusakannya
luar biasa. Ini karena tiap angka dalam skala Richter mewakili gempa yang kekuatannya 10 kali lipat satu skala di
bawahnya.

Di bawah ini intensitas Core Desires ala Zufelt (dengan memakai angka 1-100):

1-20: whims, passing fanceis, whises, gratifications, momentary pleasure, and dislike
20-40: should, oughts, duties, obligations, assignments and extrinsic motivation
40-60: moderate-internsity desires, wants, interests, and needs
60-80: recurring desires; growing intensity, strong mind-set and a sense of duty
80-99: Steady deseire; relevant, important initiatives; strong interests and motivations
100: high intensity, relevancy, immediacy, heartfelt, passionate and deadearnest.
Skala 100 inilah yang disebut Zufelt sebagai core desires.
Sesuatu yang begitu amat sangat kita miliki, yang sampai mengalir dalam darah kita, masuk ke dalam sel-sel tubuh kita,
yang mengusik adrenalin kita berproduksi maksimal, yang menggetarkan hati kita, yang membuat kita berujar "Duh
Gusti, saya bener-bener ingin .."

Core Desires bisa diterapkan dalam berbagai area, mulai dari finansial, kehidupan sosial, kepercayaan diri dan image
pribadi, hingga kehidupan keluarga.

Berikut ini simulasi penerapan core desires untuk wilayah finansial.
Pertanyaan: di bidang finansial, apa yang ingin saya miliki yang saat ini belum kita miliki?

Jika jawabannya adalah Kebebasan Finansial, maka skalanya baru 80. Kejar lagi dengan Questions Game berupa
pertanyaan: "Jika sudah bebas finansial, apa yang saya dapatkan yang selama ini belum kita miliki?"
Mungkin kita akan menjawab: "Kebebasan finasial akan memberi saya kebebasan untuk melakukan apapun yang kita
sukai."

Kejar lagi dengan pertanyaan berikut: "Jika saya bebas melakukan apapun yang saya suka, kebebasan seperti apa yang
saya miliki? Apakah itu akan memberikan apa yang saya belum punya selama ini?" Nah, biasanya pada tahap ini
kebanyakan orang akan mandeg, seperti menemui jalan buntu.

Jika sudah mentok, naikkan kualitas pertanyaan yang melibatkan perasaan.
"Jika saya sudah bebas finansial, apakah keinginan non finansial saya bisa terpenuhi? Hal emosional apa yang bakal
yang dapat?" Para ekskutif yang super sibuk mengejar uang dan lupa keluarga akan menjawab spontan dengan mata
berbinar seperti ini: "Aha, saya bisa bermain sepuas hati dengan keluarga". Atau mereka yang sudah jenuh bekerja akan
menjawab :
"Wah, saya bisa berhenti bekerja yang teratur dan membosankan. Saya bisa menikmati hidup." Pada tahap ini skalanya
sudah 100. Inilah Core Desires.

Jangan salah, Core Desires tiap orang berbeda. Akan ada orang yang mentertawakan kita dengan mengatakan: Kalau
mau cukup bermain dengan keluarga kan tidak perlu bebas finansial. Kalau ingin menikmati hidup, tidak perlu kaya dan
berprestasi tinggi, seperti yang disampaikan rekan
sahabat saya di atas.

Setiap pertanyaan (bahkan yang sama) akan menghasilkan jawaban yang berbeda untuk masing-masing pribadi. Tidak
ada salahnya mencoba trik Zufelt untuk menggali mimpi-mimpi kita karena seperti yang sudah saya sampaikan dalam
serial sebelumnya, mimpi-mimpi akan memberi kita kekuatan luar biasa untuk bertindak dan membuat kita melakukan
lompatan kuantum dalam berbagai area hidup kita.

Nukman Luthfie

Related Posts by Categories



2 komentar:

  1. Karl Hiunzm mengatakan...

    Hai, Di antara banyak blog yang saya lawati hari ini, blog anda antara yang hebat. Saya akan bookmark blog anda!

    Saya ada tips usaha jadi kaya. Peluang dan tips usaha jadi kaya di sini.

    Lawatilah bila ada masa lapang :-)

  2. Rockerz mengatakan...

    Hai, Anda mempunyai blog yang hebat! Saya akan bookmark blog anda!

    Saya ada tipscara mudah jadi kaya. Banyak tips cara mudah jadi kaya di sini.